Analisis Nilai Tambah Komponen Aromatik Bunga Kopi Robusta (Coffea canhephora) di Provinsi Lampung

  • Fahrulsyah universitas lampung
  • Tanto Pratondo Utomo Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture, University of Lampung
  • Erdi Suroso Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture, University of Lampung
  • Subeki Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture, University of Lampung
  • Sri Hidayati Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture, University of Lampung
Kata Kunci: nilai tambah, komponen aromatik, bunga kopi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah komponen aromatik bunga kopi Robusta di Provinsi Lampung. Metode penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif. Penelitian ini terdapat tiga proses ekstraksi, setelah mendapatkan rendemen minyak dari masing-masing ekstraksi maka dipilih satu metode yang menghasilkan aroma minyak yang paling baik dan dianalisis nilai tambahnya. Perhitungan nilai tambah menggunakan metode Hayami untuk analisisnya. Aroma rendemen yang paling menyerupai bunga kopi alami yang akan dihitung analisis nilai tambah ataupun keuntungannya. Berdasarkan uji organoleptik, aroma yang paling  menyerupai bunga kopi alami adalah bunga kopi yang diekstraksi dengan metode rotary evaporasi dimana bahan baku bunga kopi yang diambil/ dipanen pada fase sebelum penyerbukan (rendemen sebesar 16,1 %). Nilai tambah dari pengolahan ekstrak aromatik bunga kopi (metode Rotary Evaporasi) dengan bahan baku sebanyak 1 kg yaitu sebesar Rp. 933.923 dan didapatkan nilai rasio sebesar 82,3 %. Nilai tambah komponen aromatik bunga kopi ini masuk ke dalam kategori tinggi (>40%). Keuntungan yang diperoleh satu kali produksi bunga kopi menjadi minyak bunga kopi adalah Rp. 553.923 dengan tingkat keuntungan sebesar 59,3 %.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Agus, W. 2019. Harga biji kopi Lampung Turun Jadi Rp.19 ribu per kilogram. https://bengkulu.antaranews.com/. Diakses 26 Juli 2019.

Alibaba, 2019. Harga Minyak Melati Murni. http://Indonesian.alibaba.com/. Diakses 10 November 2019

[BPS Provinsi Lampung] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2017. Lampung Dalam Angka. BPS Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

Fajrin, N. 2017. Kajian Pengembangan Minyak Atsiri Berbasis Bunga Di Provinsi Lampung. Skripsi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Lampung

Fatmawati, Fenti., Indro, P., dan Siska, A. 2018. Identifikasi Komponen Minyak Atsiri Dalam Kopi Rempah Menggunakan KG SM. Jurnal Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Bandung Vol 2:2

Guenther. 1987. MinyaAtsiri.Diterjemahkan oleh R.S. Ketaren dan R. Mulyono. Jakarta, UI Press.

Hasanah,U., Mayshuri dan Djuwari. 2015. Analisis Nilai Tambah Agroindustri Sale Pisang di Kabupaten Kebumen. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Hardjanto, W. 1991. Sistem Komoditi Dalam Agribisnis. LP3UK IPB. Bogor.

Julianto, T.S. 2016. Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Deepublish. Yogyakarta.

Rafafaka.2015. Cara Mengitung Hasil Panen Kopi. http://Ilangalang.com. Diakses 12 Agustus 2019

Sani, N.S., R. Rachmawati dan Mahfud. 2012. Pengambilan Minyak Atsiri dari Melati dengan Metode Enfleurasi dan Ekstraksi Pelarut Menguap. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Sulaksana, J. 2015. Analisis Nilai Tambah Usaha Penyulingan Daun Cengkeh (Suatu Kasus di Desa Sukasari Kidul Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka). Jurnal Agrobisnis Pertanian Universitas Majalengka.

Diterbitkan
2021-08-10