Karakterisasi Pertumbuhan, Kandungan Pati, dan Kadar HCN Berbagai Klon Ubikayu (Manihot esculenta Crantz)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kualitatif dan mengevaluasi kandungan pati serta kadar HCN pada enam klon ubikayu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan April 2018 hingga April 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 2 ulangan. Klon ubikayu yang digunakan terdiri dari Huay Bong, Waxy, Melati, Manalagi, Kuning, dan Ketan Lokal. Variabel yang diamati adalah warna daun, warna batang, warna ubi, panjang ubi, diameter ubi, bobot ubi, kadar pati, dan kandungan HCN. Data dianalisis menggunakan SAS (ver. 9.0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kuantitatif tidak terdapat variasi yang nyata pada variabel diameter ubi, bobot ubi, dan kadar HCN. Klon Waxy memiliki tingkat kadar pati tertinggi (12,72%) dan kadar HCN tertinggi (0,06 mg/g). Sedangkan klon Kuning memiliki tingkat kadar pati terendah (5,72%) dan klon Melati memiliki kadar HCN terendah (0,02 mg/g). Pada variabel kualitatif, tiap klon ubikayu memiliki karakter kualitatif yang berbeda-beda, pada variabel warna korteks ubi, 4 klon ubi konsumsi terdiri dari warna putih (Melati, Manalagi, Kuning, dan Ketan Lokal). Sedangkan pada 2 klon ubi industri tapioka terdiri dari warna putih (Huay Bong) dan merah muda (Waxy).
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 2016. Deskripsi Varietas Unggul Aneka Kacang dan Umbi. Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi. Malang. 2016
Fukuda, W.M.G., C.L. Guevara, R. Kawuki, and M.E. Ferguson. 2010. Selected Morphological and Agronomic Descriptors for The Characterization of Cassava. International Institute of Tropical Agriculture (ITTA), Ibadan, Nigeria. Nigeria.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2013. Analisis Kebijakan Impor Komoditas Food Additives and Ingredients dalam Mengurangi Defisit Neraca Perdagangan. Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri. Jakarta.
Komisi Nasiomal Plasma Nutfah. 2002. Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah. Departemen Pertanian. Badan Litbang Pertanian. 42 hal.
Noerwijati, Kartika. 2012. Keragaan Klon-Klon Ubikayu dengan Potensi Hasil Umbi dan Pati Tinggi sebagai Bahan Baku Industri. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacanagan dan Umbi-Umbian. Malang. hal: 529-537.
Mawardi, Surip dan Suhendi Dedy. 2004. Dasar- Dasar Pemilihan Bahan Tanam Unggul dalam Kaitannya dengan Manajemen Produksi dan Mutu dalam: Materi Kursus Budidaya dan Pengolahan Hasil Tanaman Perkebunan. Puslit Koka. Jember.
Nwachukwu, E.C., E.N.A. Mbanaso., and L.S.O Ene. 1997. Improvement of Cassava for High Dry Matter, Starch and Low Cyanogenic Glucoside Content by Mutation Inducation. Plant Breeding Division. National Root Crops Research Institute. Nigeria: 93-98.
Prabawati, S., R. Nur., dan Suismono. 2011. Inovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan Pendapatan dan Diversifikasi Pangan. Balai Besar Penelitian dan Pengembanagn Pascapanen Pertanian. Bogor. hal:1-5.
Rubatzky, V. E dan Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia: Prinsip, Produksi dan Gizi. Jilid 1. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Sunyoto. 2013. Panduan Praktikum Perhitungan Rendeman Aci. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar lampung. 1 hlm.
Susilawati, Nurjanah S., Putri S. 2008. Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) berdasarkan Lokasi Penanaman dan Umur Panen Berbeda. Jurnal Teknoogi Industri dan Hasil Pertanian. 13(2):59-72.
Syukur, M., S. Sujiprihati., and R. Yunianti. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman. Ed. Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wilson, L.A. 1982. Tuberization in sweet potato (Ipomoea batatas (L.) Lam). P.79-94, In: Sweet Potato. R. L. Villareal and T. D. Griggs (Eds.). Proc. of the 1st Internat. Symp. AVRDC. Taiwan.