Evaluasi Pertumbuhan dan Kadar Pati Beberapa Klon Ubikayu (Manihot esculenta Crantz)
Abstrak
Salah satu cara peningkatan produksi dan produktivitas ubikayu dilakukan dengan penggunaaan varietas unggul. Varietas unggul memegang peran penting dalam meningkatkan produksi dan produktivitas ubi kayu.Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi pertumbuhan dan hasil ubikayu pada berbagai klon baru. Penelitian dimulai pada Bulan Maret 2018 sampai Desember 2018 di Laboratorium Lapangan Terpadu dan di Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu klon Huaybong, Waxy, Melati, Kuning, Ketan, dan Manalagi. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, bobot total ubi, kadar pati, HCN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman klon Waxy sebesar 225,65 cm sedangkan klon Kuning yaitu 142,20 cm. Jadi, klon Waxy memiliki tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan klon Kuning. Selanjutnya, klon Waxy memiliki jumlah daun tertinggi yaitu 331,67 helai. Klon Waxy memiliki jumlah ubi paling banyak yaitu 8 buah dan paling sedikit yaitu klon melati berjumlah 4 buah. Kemudian pada klon kuning memiliki bobot total ubi terbanyak yaitu 26,2 kg dan bobot total ubi terendah yaitu Melati 8,13 kg. Pada kadar pati klon waxy memiliki kadar pati paling tinggi yaitu 12,72% dan klon kuning memilik kadar pati terendah 5,72%. Klon waxy miliki HCN paling tinggi yaitu 0,07 mg/g dan terendah yaitu pada klon Kuning, Manalagi, Ketan dan Melati dengan kandungan HCN yang sama yaitu 0,02 mg/g.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian. 2011. Proses Pengolahan Tepung Tapioka. Sinartani. Edisi 4-10 Mei 2011 No. 3404 Tahun XLI. 10 hlm.
Gomez, K.A., dan Gomez, A.A. 1995. Prosedur statistika untuk penelitian pertanian.terjemahan dari statistical procedures for agricultural research.penejemah sjamsudin, E., dan Baharsjah, J.S. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. 698 hlm.
Hafsah, M.J. 2003. Bisnis Ubikayu Indonesia. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 2013. Analisis kebijakan Impor Komoditas Food Additives and Ingredients dalam Mengurangi Defisit Neraca Perdagangan. Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri. Jakarta. http://www. kemendag. go. id/files/pdf/ 2015/02/ 02 /analisis - kebijakan-impor-1422850988.pdf. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2018.
Murdianingtyas PH, Indradewa D,Gunadi N. 2012. Pengaruh pengurangan daun terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas paprika (Capsicum annumvar. Grossum) hidroponik. J Vegetalika. 1(3).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Tanaman Pangan Ubi Kayu. Kementrian Pertanian. Jakarta.
Siboro, R. 2016. Reduksi kadar sianida tepung ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) melalui perendaman ubi kayu dengan NaCO3. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. 27-28 hlm.
Suryana, A. 2006. Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Ubi Kayu untukAgroindustri dan Ketahanan Pangan. Prospek, Strategi, dan Teknologi Pengembangan Ubikayu untuk Agroindustri dan Ketahanan Pangan.Puslitbang Tanaman Pangan. Bogor. 1-19 hlm.
Susilawati, S.,S. Nurdjanah, dan S. Putri. 2008. Karakteristik sifat fisik dan kimia ubikayu (Manihot esculenta) berdasarkan lokasi penanaman dan umur panen berbeda. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. 13(2):64-65.
Syukur, M., Sujiprihati, S. dan Yunianti,R. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Syukur, M. Sujiprihati, S. dan Yunianti, R. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman (revisi). Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 123-125.
Tampake, H., Pramono, D., dan Luntungan, H.T. 1992. Keragaman fenotipe sifat-sifat generatif dan komponen buah beberapa jenis kelapa di lahan gambut pasang surut. Buletin Balitka. Sumatra Selatan.
Yudianto AA, Fajriani S, Aini N. 2015.Pengaruh jarak tanam dan frekuensi pembumbunan terhadap pertumbuhandan hasil tanaman garut. (Marantha arundinaceae L.) . J Produksi Tanaman. 3(3): 172-181
Wargiono. 1979. Ubikayu dan Cara Bercocok Tanamnya. Buletin Teknik No.4 Lembaga Pusat Penelitan Pertanian Bogor. Bogor 36 hlm