Pengaruh Besi (Fe) dan Bahan Organik Terhadap Perilaku Pertukaran Amonium pada Tanah Ultisol Natar

  • Tio Ramdoni Universitas Lampung
  • Jamalam Lumbanraja Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Supriatin Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Sarno Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Abstrak

Ketersediaan amonium (NH4+) yang rendah pada tanah Ultisol akibat kandungan ion Fe yang tinggi dapat diatasi dengan penambahan bahan organik.  Metode Quantity-Intensity (Q/I) digunakan untuk mempelajari perilaku pertukaran NH4+ dalam tanah.  Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perilaku pertukaran NH4+ (CRNH40, PBCNH4+, ΔNH40, KG) akibat penambahan Fe dan bahan organik pada tanah Ultisol.  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah  Fakultas Pertanian Universitas Lampung.  Perlakuan yang diterapkan terdiri atas 5 perlakuan: (1) Tanah = 100% T; (2) Tanah + FeCl3 = 98% T + 2% Fe; (3) Tanah + FeCl3+ BO = 93% T + 2% Fe+ 5% BO; (4) Tanah + Konkresi = 80% T + 20 % K; (5) Tanah + Konkresi + BO = 75% T + 20% K + 5% BO.  Sedangkan larutan seri yang digunakan terbuat dari NH4Cl 100 mmol L-1 dan CaCl2 1000 mmol L-1  yang terdiri dari T1 =  0 mmol L-1 NH4Cl + 5 mmol L-1 CaCl2, T2 =  0,5 mmol L-1 NH4Cl + 5 mmol L-1 CaCl2, T3 =  1,0 mmol L-1 NH4Cl + 5 mmol L-1 CaCl2, T4 = 1,5 mmol L-1 NH4Cl + 5 mmol L-1 CaCl2, T5 =  2,0 mmol L-1 NH4Cl + 5 mmol L-1 CaCl2, dan T6 = 3,0 mmol L-1 NH4Cl + 5 mmol L-1 CaCl2.   Data diuji dengan Uji student- t pada taraf nyata 5%.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penambahan Fe pada tanah Ultisol berpengaruh nyata menurunkan kapasitas penyangga amonium (PBCNH4+), Kesetimbangan NH4+ (ΔNH40), Koefisien Gapon (KG), serta meningkatkan nisbah konsentrasi (CRNH40 ).  (2) Pemberian Konkresi besi pada tanah Ultisol berpengaruh nyata menurunkan Potential Buffering Capacity amonium (PBCNH4+), Koefisien Gapon (KG) serta meningkatkan Concentration Ratio (CRNH40 ), namun tidak signifikan menurunkan Kesetimbangan NH4+ (ΔNH40).  (3) Bahan organik yang diberikan pada tanah Ultisol meningkatkan Potential Buffering Capacity amonium (PBCNH4+) , Kesetimbangan NH4+ (ΔNH40), dan Koefisien Gapon (KG), tetapi Concentration Ratio (CRNH40 ) juga meningkat pada Tanah Ultisol Natar.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Adimiharja, A., L.I. Amien, F. Agus, dan D. Djaenudin. 2004. Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor.
Ajiboye, A. G., J. O. Azeez, and A. J. Omotunde.2015. Potasssium Forms and Quantity- Intensity Relationship in Some Wetland Soils of Abeokuta, South western Nigeria. Archives of Agro and Soil Sci. 61 (10):1393-1408.
Beckett, P. H. T. 1964. Studies on Soil Potassium II. The Immediate Q/I Relation of Labile Potassium in The Soil. J. Soil Sci. 15:9-23.
Bohn, H., B. Mc Neal, and G O’Connor. 1985. Soil Chemistry 2nd Edition. Wiley- Interscience. New York. 341 hlm.
Evangelow, V. P. and R. E. Phillips. 1987. Sensitivity Analysis on The Comparison Between the Gapon and Vanselow Exchange Coefficients. Soil Sci. Soc. Am. J. 51:1473-1479
Eviati dan Sulaeman. 2009. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 246 hlm.
Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada Press. Jakarta. 386 hlm.
Handayani, S dan Karnilawati. 2018. Karakterisasi dan Klasifikasi Tanah Ultisol di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah Pertanian.14 (2): 52:59
Koenig, R. T, and W. L. Pan. 1996. Calcium Effect on Quantity-Intensity Relationship and Plant Availability of Ammonium. Soil Sci. Soc. Am J. 60: 492-497.
Lumbanraja, J.,and V. P. Evangelou. 1992. Potassium Quantity-Intensity Relationships In The Presence and Absence of NH4 for Three Kentucky Soils. Soil Sci. 154 (5):366-376.
Lumbanraja, L and V. P. Evangelou. 1994. Adsorption-Desorption Of Potassium And Ammonium At Low Consentrations In Three Kentucky Subsoils. Soil Sci. 157:269–278.
Lumbanraja, J. 2017 Kimia Tanah dan Air. Prinsip Dasar dan Lingkungan. CV. Anugrah Utama Raharja. Bandar Lampung.
Makka, A. A. Yosep, S. P dan Sri, W. P. 2015. Pengaruh Pupuk Kandang Ayam terhadap Serapan Nitrogen oleh Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea L.) pada Oxic Dystrudepts Lembantongoa).. J. Agroland. 22 (2) : 138–146.
Munawar, A. 2011. Kesuburuan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor. 240 hlm.
Ninh, H. T., H. T. T. Hoa, P. Q. Ha, and J. E. Dufey. 2009. Potassium Buffering Capacity of Sandy Soils from Thua Thien Hue Province, Central Vietnam, as Related to Soil Properties. Communications in Soil Sci. and Plant Analysis. 40: 3294- 3307.
Nursyamsi, D., K. Idris., S. Sabiham., D.A. Rachim., and A. Sofyan. 2008. Effect of Oxalic Acid, Na+, NH4+, and Fe3+ on Availability of Soil K, Plant N, P, and K Uptake, and Maize Yield in Smectitic Soils. Bogor. Jurnal Tanah dan Iklim. 28: 1410–7244.
Prasetyo, B.,H., dan D.A.Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi, dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 25 (2): 39-47.
Sari, T. P. 2015. Pengaruh Besi dan Bahan Organik terhadap Jerapan Maksimum dan Energi Ikatan Fosfor pada Tanah Ultisol. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 53 hlm.
Shengxiang, Z. 1998. Potassium Supplying Capacity and High Efficiency Use of Potassium Fertilizer in Upland Soils of Hunan Province. Better Crops International. 12 (1): 16-19.
Sutedjo, M. M. dan A. G. Kartasapoetra. 2010. Pengantar Ilmu Tanah: Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian. Rineka cipta. Jakarta. 98 hlm.
Syahputra, E., Fauzi, dan Razali. 2015. Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah Ultiso di Beberapa Wilayah Sumatera Utara. J. Agroteknologi. 4 (1): 1796-1803.
Syaiful, A, dan S. Untung. 2013. Kimia Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 212 hlm.
Tan, K.H. 1998. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 295 hlm
Tufaila, M., D. D. Laksana, dan S. Alam. 2014. Aplikasi Kompos Kotoran Ayam Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) di Tanah Masam. Jurnal Agroteknos. 4(2): 119-126.
Wang, F.L, and A. K. Alva. 2000. Ammonium Adsorption and Desorption in Sandy Soils.Soil Sci. Soc. Am. J. 64:1669-1674.
Diterbitkan
2021-08-12