Pengaruh Aplikasi Asam Humat dan Pemupukan Fosfat terhadap Populasi dan Biomassa Cacing Tanah pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Ultisol

  • Bagas Sadewa Universitas Lampung
  • Ainin Niswati Universitas Lampung
  • Septi Nurul Aini Universitas Lampung
  • Sri Yusnaini Universitas Lampung
Keywords: Cacing Tanah, Glossoscolicidae, Pontoscolex sp, Pupuk TSP

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh aplikasi asam humat dan pemupukan fosfat terhadap populasi dan biomassa cacing tanah serta mempelajari interaksi antara dua perlakuan yang diberikan.  Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2018 sampai April 2019 di Kebun Percobaan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Natar. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun secara faktorial dengan dua faktor dan diulang sebanyak 3 kali sebagai kelompok. Faktor pertama adalah asam humat (tanpa aplikasi asam humat, asam humat 15 kg ha-1, asam humat 30 kg ha-1), sedangkan faktor kedua adalah pemupukan fosfat (tanpa pupuk TSP, pupuk TSP 100 kg ha-1, pupuk TSP 200 kg ha-1, pupuk TSP 300 kg ha-1).   Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi asam humat berpengaruh nyata terhadap populasi cacing tanah pada pengamatan fase vegetatif maksimum (50 HST) dan sebelum panen (90 HST). Populasi cacing tanah tanah pada pengamatan 50 HST dengan perlakuan tanpa aplikasi asam humat lebih tinggi (4 ekor) dibandingkan dengan perlakuan aplikasi asam humat 15 kg ha-1 (2 ekor) dan 30 kg ha-1 (1 ekor). Selanjutnya, populasi cacing tanah pada pengamatan 90 HST dengan perlakuan aplikasi asam humat 30 kg ha-1 lebih tinggi (56 ekor) dibandingkan dengan perlakuan asam humat 15 kg ha-1 (37 ekor) dan tanpa aplikasi asam humat (25 ekor). Pemupukan fosfat berpengaruh nyata terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan fase vegetatif maksimum (50 HST). Populasi cacing tanah pada pengamatan 50 HST dengan perlakuan pupuk TSP 300 kg ha-1  lebih tinggi (5 ekor) dibandingkan dengan perlakuan pupuk TSP 200 kg ha-1 (1 ekor), pupuk TSP 100 kg ha-1 (1 ekor) dan tanpa pupuk TSP (1 ekor). Populasi cacing tanah meningkat sejalan dengan pertumbuhan tanaman jagung. Identifikasi cacing tanah pada penelitian ini menunjukkan bahwa jenis cacing tanah tergolong genus Pontoscolex sp. Cacing tanah genus Pontoscolex sp. termasuk dalam famili Glossoscolicidae, cacing ini memiliki ciri-ciri klitelum yang terletak pada segmen ke-14, memiliki setae dengan pola lumbrisin, dan tipe prostomium yaitu prolobus.

References

Baskoro, D. P. T. 2010. Pengaruh pemberian bahan humat dan kompos sisa tanaman terhadap sifat fisik tanah dan produksi ubi kayu. Jurnal Tanah dan Lingkungan 12(1): 9-14.
Blakemore, R.J. 2002. Cosmopolitan Eartworms- an Eco-Taxonomic Guide to the Peregrine Species of the World. Verm Ecology. Kippax. Australia.
Dewi, E.C. 2014. Pengaruh Berbagai Cara Pemberian Bahan Humat terhadap Produksi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). [Skripsi], Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dwiastuti, S dan Suntoro. 2009. Eksistensi Cacing Tanah Pada Lingkungan Berbagai Sistem Budidaya Tanaman Di Lahan Berkapur. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Fahmi, A., Syamsudin, S. N. H. Utami, dan B. Radjagukguk. 2009. Peran Pemupukan Fosfor dalam Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Di Tanah Regosol dan Latosol. Berita Biologi 9(6): 745-750.
Hairiah, K., D. Suprayogo., Widianto, Berlian, E. Suhara., A. Mardiastuning., R. H. Widodo., C. Prayogo., dan Rahayu. 2004. Alih Guna Lahan Hutan menjadi Lahan Pertanian: Ketebalan Serasah, Populasi Cacing Tanah, dan Makroporositas Tanah. AGRIVITA 26(1): 68-80.
Hanafiah, A. K., I. Anas, A. Napoleon, dan N. Ghoffar. 2005. Biologi Tanah: Ekologi dan Makrobiologi Tanah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Handayanto, E., dan K. Hairiah. 2009. Biologi Tanah Landasan Pengelolaan Tanah Sehat. Pustaka Adipura, Yogyakarta.
Ihdaryanti, M.A. 2011. Pengaruh Asam Humat dan Cara Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Padi (Oryza sativa). Skripsi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Maulana, D., Sarno, Nurmiaty, Y. 2014. Pengaruh Aplikasi Asam Humat dan Pemupukan Fosfor Terhadap Serapan Unsur Hara P dan K Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum). Jurnal Agtorek Tropika 2(2): 302-305.
Muchtar. 2015. Pengelolaan Lahan Kering Masam Berkelanjutan Di KP. Taman Bogo. Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Balitbangtan, Bogor.
Salamah, M. H., A. Niswati, Dermiyati, dan S. Yusnaini. 2016. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemberian Mulsa Bagas terhadap Populasi dan Biomassa Cacing Tanah pada Lahan Pertanian Tebu Tahun Ke-5. Jurnal Agrotek Tropika 4(3): 222-227.
Sari, Y. K., A. Niswati, M.A.S. Arif, dan S. Yusnaini. 2015. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Aplikasi Herbisida terhadap Populasi dan Biomassa Cacing Tanah pada Pertanaman Ubi Kayu (Manihot utilissima). Jurnal Agrotek Tropika 3(3): 422-426.
Siddique, J.2005. Growth and reproduction of earthworm (Eisenia fetida) in different organic media. Journal of Zoology 37(3): 211 - 214.
Tan, K.H. 2014. Humic Matter in Soil and the Environment: Principles and Controversies., 2th Edition. Apple Academic Press, Inc. Oakville. Canada, 495 hlm.
Published
2020-03-30