Pengaruh Pemberian Konsentrasi IBA (Indole-3-Butyric Acid) dan Jumlah Mata Tunas terhadap Pertumbuhan Setek Indigofera sp

  • Muhammad Asifa Ussudur Universitas Lampung
  • Ardian Universitas Lampung
  • Erwin Yuliadi Universitas Lampung
  • Sri Ramadiana Universitas Lampung
Keywords: Indigofera sp, IBA, Mata tunas, Setek, Pakan hijauan ternak

Abstract

Indigofera sp. merupakan tanaman bergenus legum yang bermanfaat sebagai pakan hjiauan ternak dan sebagai penutup tanah. Kandungan 24,57% protein kasar, 90,68% bahan organik, 36,72% NDF (Neutral Detergen Fiber), 0,83% fosfor, dan 1,23% kalsium dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Sebagai penutup tanah, Indigofera sp. dimanfaatkan sebagai pupuk hijau, mulsa, memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah, mengendalikan gulma, menekan penggunaan herbisida, dan meningkatkan kesuburan tanah. Perbanyakan tanaman menggunakan biji sulit dilakukan karena struktur bijinya keras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi IBA dan jumlah mata tunas yang tepat untuk pertumbuhan setek Indigofera sp. Penelitian telah dilakukan bulan April – Mei 2019 di Laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung. Perlakuan adalah konsetrasi IBA (0, 500, 1000, 1500, dan 2000 ppm) dan jumlah mata tunas (1, 2, dan 3 mata tunas). Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari 15 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi IBA dan jumlah mata tunas berpengaruh nyata, sedangkan interaksi IBA dengan jumlah mata tunas tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan setek Indigofera sp. Konsentrasi IBA 500 ppm menghasilkan pengaruh perlakuan terbaik pada persentase setek berakar, panjang akar primer, jumlah tunas, jumlah daun, dan bobot segar tunas umur 6 minggu setelah tanam (MST).  Setek 3 mata tunas menghasilkan perlakuan terbaik pada jumlah akar primer, panjang akar primer, bobot segar akar, bobot kering akar, jumlah daun, jumlah tunas, panjang tunas, bobot segar tunas, bobot kering tunas umur 6 dan 8 MST.

References

Arinasa, IBK. 2015. Pengaruh konsentrasi Rootone-F dan panjang setek pada pertumbuhan Begonia tuberosa Lmk. Jurnal Hortikultura 2(25): 142–149.
Badan Litbang Pertanian. 2011. Tanaman Indigofera sp. untuk Ternak Kambing. Agroinovasi., edisi 14–20 (3435): 12–13.
Christiana, M.D. 2018. Pengaruh perlakuan skarifikasi terhadap kualitas benih Indigofera sp. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Chun, T., S. Taketa, S. Tsurumi, dan M. Ichii. 2003. The effects of auxin on lateral root initiation and root gravitropism in a lateral rootless mutant Lrt1 of rice (Oryza sativa L.). Kluwer Academic Publisher 39: 161–170.
Dirr, M.A. and Heuser Jr., C.W. 2006. The Reference manual of woody plant propagation: from seed to tissue culture (second edition). pp. 410, Portland: Timberr press.
Firmansyah, S. F. Rochmatino, dan Kamsinah. 2014. Pengaruh pemberian komposisi media terhadap pertumbuhan setek Sanseviera cylindrica var. patula. Scripta Biologica 1(2): 161–165.
Hartmann, H.T, Kester, D.E., Davis Jr. F.T., and Geneve, R.L. 2014. Plant propagation: principles and practices (eigth edition). pp. 922 United States of America: Pearson.
Haseen A., “Pieterse, P.A., and Rehman, N.F.G. 2004. Effect of pre-planting seed treatment on dormancy breaking and germination of Indigofera accesi. Journal Tropical Grasslands 38: 154–157.
Hassen, A., Rethman, N.F.G., and Apostolides, Z,. 2006. Morphological and agronomic characterization of Indigofera species using multivariate analysis. Tropccal Grasslands 40: 45–59.
Hassen, A., Rethman N.F.G., Van Niekerk, and Tjelele, T.J. 2007. Influence of season/year and species on chemical composition and in vitro digestibility of five indigofera accessions. Journal Animal Feed Scence Technology 136: 12–322.
Herdiawan, I., Abdullah, L, dan Sopandi, D. 2014. Status Nutrisi Hijauan Indigofera zollingeriana pada Berbagai Taraf Perlakuan Stres Kekeringan dan Interval Pemangkasan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 2(19): 91–103.
Nababan, D. 2009. Hasil Penelitian: Penggunaan hormon iba terhadap pertumbuhan setek Ekaliptus Klon IND 48. Medan: USU Repository.
Na’iem, M. 2000. Prospek Pertumbuhan Klon Jati di Indonesia. Seminar Nasional Status Silvikultur 1999. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Ningsih, A.S.W. 2017. Pengaruh pemberian Rootone-f, urin sapi, kecambah kacang hijau (tauge), dan bawang merah terhadap keberhasilan pertumbuhan setek batang Nyawai (Ficus variegata blume). Skripsi UIN Sunan Kalijaga: 2–3.
Ramadiana, S. 2008. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat: Respon pertumbuhan setek lidah mertua (Sansevieria trifasciata var. Lorentii) pada pemberian berbagai konsentrasi IBA dan asal bahan tanam. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Sandra, E. 2010. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Kultur Jaringan. Jakarta: Esha Flora.
Schrire B.D., Lavi, M., Barker, N.P., and Forest, F. 2009. Phylogeny of the tribe Indigofereae (leguminosae– apilionoideae): Geographically structured more in succulent-rich and temperate settings than in grass-rich environments. American Journal Botany 96(4): 816–852.
Shofiana, A. Rahayu, Y.S., dan Budipramana, L.S. 2013. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi hormon IBA (indole butyric acid) terhadap pertumbuhan akar pada setek batang tanaman buah naga (Hylocereus undatus). LenteraBio 1(2): 101–105.
Tresniawati, C. dan Saefudin. 2006. Prosiding Lokakarya II Status Teknologi Tanaman: Pengaruh Panjang dan Diameter Setek terhadap Pertumbuhan Bibit Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebuanan : 249–252.
Wattimena, G.A. 1992. Bioteknologi tanaman I. Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor 455 hlm.
Wiraswasti, S.K. dan Badami, K. 2018. Pengaruh Pemberian IBA dan Asal Setek Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kumis Kucing. Agrovigor 11(2): 65–70.
Published
2020-03-30