Kesediaan Petani Melakukan Kemitraan Dimasa Datang: Analisis Heckprobit Pada Petani Ubi Kayu Di Provinsi Lampung

  • Wan Abbas Zakaria
  • Teguh Endaryanto Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung 35145
  • Muhammad Ibnu Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung 35145
  • Lina Marlina Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung 35145
Keywords: Agribisnis ubi kayu, heckprobit, kemitraan

Abstract

Agribisnis ubi kayu memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia (terutama pada sektor pertanian). Namun, agribisnis ubi kayu masih memiliki berbagai tantangan yang perlu diatasi mulai dari subsistem penyediaan sarana produksi, budidaya atau produksi, panen dan pasca panen termasuk pengolahan hasil, kelembagaan, hingga subsistem pemasaran. Kemitraan/partnership antar pelaku dalam agribisnis diyakini sebagai salah satu pendekatan yang berpotensi mendukung pengembangan agribisnis ubi kayu secara berkelanjutan.  Beberapa model kemitraan pernah dilakukan, namun saat ini tidak ditemukan lagi adanya kemitraan antar pelaku agribisnis ubi kayu (terutama antara petani dan pabrik) di Provinsi Lampung.  Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis sebab-sebab berakhirnya kemitraan yang pernah dilakukan, dan (2) menganalisis determinan yang menjadi penentu kesediaan petani untuk melakukan kemitraan dimasa datang.  Penelitian dilakukan di sentra produksi ubikayu Provinsi Lampung yakni di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah.  Responden diambil secara simple random sampling sebanyak 63 orang petani ubi kayu yang pernah melakukan kemitraan dan 63 orang petani ubi kayu yang belum pernah melakukan kemitraan, Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif yang kredibel (regresi heckprobit) dikombinasikan dengan analisis kualitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan pada umumnya berakhir atas kehendak petani  dengan alasan petani tidak ingin memiliki beban hutang, sudah banyak agen penjualan ubikayu, kemitraan tidak sesuai dengan isi perjanjian, dan administrasi kemitraan yang buruk. Kesediaan petani untuk melakukan kemitraan dipengaruhi secara langsung oleh variabel ‘hambatan melakukan penjualan ke non-pabrik’ dan ‘jenis komoditi yang ditanam’

References

[1] Kementrian Pertanian, Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Ubi Kayu. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Indonesia, 2016.
[2] Detik Finance, “Ini yang Bikin RI Rajin Impor Singkong Tiap Tahun,” https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2937423/ini-yang-bikin-ri-rajin-impor-singkong-tiap-tahun, 2015.
[3] P. Glasbergen, “Understanding Partnerships For Sustainable Development Analytically: The Ladder Of Partnership Activity As A Methodological Tool,” Environ. Policy Gov., vol. 21, no. 1, pp. 1–13, 2011.
[4] N. Anggraini, A. I. Hasyim, and S. Situmorang, “Analisis Efisiensi Pemasaran Ubi Kayu di Provinsi Lampung,” J. Ilmu-Ilmu Agribisnis, vol. 1, no. 1, 2013.
[5] R. Asnawi, “Analisis fungsi produksi usahatani ubikayu dan industri tepung tapioka rakyat di Provinsi Lampung,” J. Pengkaj. dan Pengemb. Teknol. Pertan., vol. 6, no. 2, 2014.
[6] D. P. Siburian, T. Sebayang, and L. Sihombing, “Analisis Usahatani Dan Pemasaran Ubi Kayu Dan Ubi Jalar Di Simalungun (Studi Kasus: Desa Pematang Kerasaan Rejo Kecamatan Bandar Dan Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba),” J. Soc. Econ. Agric. Agribus., vol. 2, no. 4, 2013.
[7] M. Thamrin, A. Mardhiyah, and S. E. Marpaung, “Analisis Usahatani Ubi Kayu (Manihot Utilissima),” J. Ilmu Pertanian" Agrium", vol. 18, no. 1, 2015.
[8] M. Ibnu, A. Offermans, P. Glasbergen, and H. Ismono, “Competing Explanations for Indonesian Smallholder Participations in Sustainability Coffee Certifications,” J. Econ. Sustain. Dev., vol. 7, no. 24, pp. 123–136, 2016.
[9] W. A. Zakaria, “Analisis Penawaran dan Permintaan Ubikayu Lampung serta Kaitannya dengan Pasar Domestik dan Dunia,” IPB, 2001.
[10] W. A. Zakaria, Penataan Kelembagaan, Kunci Peningkatan Dayasaing Agribinis Indonesia. Disampaikan dalam rangka Orasi Ilmiah sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian, 2010.
[11] S. R. Khander, G. B. Koolwal, and H. A. Samad, Handbook On Impact Evaluation: Quantitative Methods And Practices. The International Bank for Reconstruction and Development/ The World Bank, 2010.
[12] Stata Corp, “Selection Model Heckoprobit,” http://Www.Stata.Com/Manuals14/Svysvyestimation.Pdf, 2018.
[13] A. Blackman and J. Rivera, “Producer‐Level Benefits of Sustainability Certification,” Conserv. Biol., vol. 25, no. 6, 2011.
Published
2019-07-22