Hegemoni dan Simbol Daerah
Abstract
Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki karakteristik yang unik. Salah satu keunikan daerah ini adalah adanya dua adat yang mendiami wilayah-wilayah tertentu provinsi ini. Kedua wilayah adat tersebut memiliki simbol masing-masing yang dijadikan ciri wilayah-wilayah tersebut. Simbol-simbol tersebut dianggap ‘penting’untuk dilestarikan. Asumsi tersebut menyebabkan adanya kebijakan-kebijakan yang dibuat dan diterapkan di daerah ini. Beberapa simbol tersebut adalah Siger, motif seni rupa dan lagu-lagu pop daerah. Penelitian ini memaparkan bagaimana upaya pemerintah daerah mengenalkan simbol-simbol tersebut. Lapisan masyarakat mana sajakah yang terkena ‘imbas’ dari kebijakan tersebut. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah sosio-antropologi. Adapun data yang dikumpulkan menggunakan beberapa metode seperti studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk mengenalkan simbol sebagai identitas daerah. Kekuasaan tersebut diwujudkan dengan cara membuat sebuah PERDA (Peraturan Daerah), yang dibuat oleh Gubernur, serta beberapa himbauan yang dibuat oleh Walikota.
References
[2] C. Baker, Cultural Studies. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2016.
[3] I. Abdullah, Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
[4] Anonymus, “Konsep Hegemoni Gramsci,” https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep_Hegemoni_Gramsci, 2018. .
[5] Jafar, “Wali Kota Bandar Lampung Herman HN Keluarkan Edaran tentang Penggunaan Siger,” http://duajurai.co/2016/05/30/wali-kota-bandar-lampung-herman-hn-keluarkan-edaran-tentang-penggunaan-siger/, 2016. .
[6] “https://i2.wp.com/www.mondasiregar.com/wp-content/uploads/2015/07/IMG_7088-0.jpg?ssl=1.” .
[7] “https://www.google.co.id/search?q=lambang+daerah+lampung&safe=strict&hl=id& tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=0fJwRsvSSG0jCM%253A%252C3719ht4j2l2nRM%252C_&vet=1&usg=AI4_-kTy-gTeOSs8xAEwJLqfYPtyL30EJg&sa=X&ved=2ahUKEwi40a_w98njAhVHrY8KHVvBANIQ9QEwAHoECAkQBg#img.” .