Pengembangan Biotapioka- Hidroksipropil Metil Selulosa untuk Eksipien Tablet Metode Granulasi Basah

  • Maria Erna Kustyawati Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar lampung
  • Kukuh Setiawan Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Donny Lesmana Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung
  • Sri Handayani Program Studi Magister Teknologi Industri Pertanian, Fak Pertanian Universitas Lampung
Keywords: tapioka terfermentasi, HPMC, granulasi basah, tablet

Abstract

Tapioka terfermentasi hasil penelitian terdahulu memiliki karakteristik yang lebih baik dari tapioka alami. Penelitian ini mengaplikasikan tapioka terfermentasi sebagai bahan eksipien tablet paracetamol dengan penambahan bahan pengikat Hydroxypropyl Methyl Cellulose (HPMC) sebagai bahan pembawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi dan menguji sifat fisik tablet paracetamol dari efektivitas tapioka terfermentasi dan Hydroxypropyl Methyl Cellulose (HPMC) sebagai bahan eksipien dengan metode granulasi basah yang terbaik. Konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu P1 = Tapioka Terfermentasi : HPMC (100% : 0%); P2 =  Tapioka Terfermentasi : HPMC (97,5% : 2,5%); P3 = Tapioka Terfermentasi : HPMC (95% : 5%); P4 = Tapioka Terfermentasi : HPMC (92,5% : 7,5%) dan P5 = Tapioka Terfermentasi : HPMC (90% : 10%), selanjutnya data hasil pengamatan dianalisis statistik menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi P3, dengan konsentrasi pati terfermentasi 95% dan HPMC 5% merupakan formulasi terbaik karena menghasilkan sifat fisik tablet parasetamol yang paling baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tapioka terfermentasi dengan formulasi penambahan HPMC dapat digunakan sebagai alternatif pengisi tablet granulasi basah.

References

[1] Rismana, E. 2004. Modifikasi Pati untuk Farmasi. http:// www. pikiran - rakyat. com/ cetak/ 0504/ 06cakrawala/lainnya03.htm. Diakses tanggal 2 Oktober 2018.
[2] Yusuf H., Radjaram A. dan Setyawan D. 2008. Modifikasi Pati Singkong Pregelatin Sebagai Bahan Pembawa Cetak Langsung. J. Penelt. Med. Eksakta 7(1). UNAIR. Surabaya. Hal. 31-47
[3] Ostertag, C. 2001. World Production and Marketing of Starch in Cassava Flour and Starch : Progress and Research and Development. http://www/fao.org/docrep/X5032E08. GIF. Diakses tanggal 2 Oktober 2018.
[4] Kustyawati, M. E. 2012. Karakteristik Biokimia Pati Ubi Kayu (Manihot esculenta) Terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae.Jurnal AGRITECH, 33(2), 281-287.
[5] Rowe, Raymond C., Sheskey P. J. and Weller P. J. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 4th Edition. Pharmaceutical Express and American Pharmaceutical Association. Washington. 808 pages.
[6] Kelana, A. S., Kusuma A. P. dan Indrati O. 2018. Formulasi dan Evaluasi Tablet Kaptopril Menggunakan Amilum Umbi Talas dan HPMC yang Dimodifikasi Sebagai Pengisi dan Pengikat Metode Kempa Langsung. Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA, p. ISSN:1411-1047. FMIPA, UII. Jakarta. Hal. 10
[7] Lachman L., Lieberman H. A dan Kanig J. L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri diterjemahkan oleh Suyatni S., Edisi II. UI Press. Jakarta. Hal. 56
[8] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan. Jakarta. 1080 halaman.
[9] Yitnosumarto, S. 1991. Percobaan : Perancangan, Analisis dan Interpretasinya. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
[10] Hazarika, B. J. and Sit N. 2016. Effect Of Dual Modification With Hydroxypropylation And Crosslinking On Physicochemical Properties Of Taro Starch. Carbohydrate Polymers. 140, 269– 278.
[11] Bestari A. N., Sulaiman T. N. S dan Rohman A. 2016. Formulasi Orally Disintegration Tablet (ODT) Melosikam dengan Variasi Komposisi Ac-Di-Soldan Kollidon CL sebagai Bahan Penghancur. Majalah Farmaseutik, Departemen Farmasi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Vol. 12, No. 2. Hal. 459-460.
[12] Kusuma, A. P., Fudholi A. and Nugroho A. K. 2014. Optimization Direct Compression’s Co - Processed Excipient Microcrystalline Cellulose PH 102 and Povidone ® K 30. IOSR Journal of Pharmacy and Biological Sciences 9. 65–69.
Published
2019-07-22