Pengaruh Olah Tanah dan Pemupukan terhadap Stabilitas Agregat Tanah dan Biomassa Akar dalam Tanah pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering Gedung Meneng pada Musim Tanam Ke-3

  • Ayuk Rahwuni Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Jamalam Lumbanraja Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Hery Norvpriansyah Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Muhajir Utomo Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Keywords: Biomassa Akar, Jagung, Lahan Kering, Olah Tanah dan Pupuk, Stabilitas Agregat Tanah

Abstract

Jagung adalah komoditas makanan pokok setelah beras di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung di lahan kering adalah penerapan teknik oleh tanah dan pemupukan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan: (1) pengaruh olah tanah dan pupuk pada stabilitas agregat tanah dan pada biomassa akar, dan (2) korelasi antara stabilitas agregat tanah dengan biomassa akar dan biomassa jagung. Percobaan lapang disusun dalam rancangan acak kelompok (4 kelompok) dengan 4 perlakuan yang terdiri dari olah tanah (intensif dan minimum) dan pupuk (tanpa pupuk dan dengan pupuk). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perlakuan olah tanah minimum dapat meningkatkan stabilitas agregat tanah yang lolos saringan berdiameter 8 mm dan 4 mm pada kedalaman 0-10 cm tetapi tidak pada kedalaman 10-20 cm, tetapi tidak berbeda nyata pada perlakuan pemupukan, (2) aplikasi pupuk (400 kg NPK ha-1 + 200 kg Urea ha-1 + Kompos 1 Mg ha-1) berpengaruh nyata terhadap peningkatan biomassa akar tanah di kedalaman 10-15 cm dan 15-20 cm tetapi tidak pada kedalaman 0-5 cm dan 5- 10 cm dan tidak berbeda nyata pada perlakuan olah tanah. Interaksi perlakuan olah tanah dan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap stabilitas agregat tanah dan terhadap biomassa akar. (3) stabilitas agregat tanah tidak berkorelasi positif dengan biomassa akar, tetapi berbeda nyata pada kedalaman 0-10 cm untuk agregat lolos  saringan berdiameter 4 mm. Biomassa jagung berkorelasi positif dengan stabilitas agregat tanah pada kedalaman 10-20 cm tetapi tidak berbeda nyata pada kedalaman 0-10 cm yang lolos saringan berdiameter 8 mm dan 4 mm. Biomassa jagung juga berkorelasi positif dengan biomassa akar pada kedalaman 0-10 cm dan 10-20 cm.

References

Akbar, Y., Darusman, dan Syamaun, A. AH. 2012. Pemadatan Tanah dan Hasil Kedelai (Glycine max L Merill) Akibat Pemupukan Urea dan Tekanan Ban Traktor. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan 1(1): 94-101.
Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. 367 Hlm.
Badan Pusat Statistika. 2017. Data Produksi Jagung Indonesia pada Tahun 2016. http://www.bps.go.id. Diakses pada 16 September 2019. 82 hlm.
Barnito, N. 2009. Budidaya Tanaan Jagung. Suka Abadi. Yogyakarta. 96 Hlm.
Chao-su, L. Jin-gang, L. Young-lu, T. Xiou-li, W. Gang, H. and Hui, Z. 2016. Stand establishment, root development and yield of winter wheat as affected by tillage and straw mulch in the water deficit hilly region of Southwestern China. Journal of Integrative Agriculture 15(7) : 1480-1489.
Effendi, S. 1991. Bercocok Tanam Jagung. Jakarta Yasaguna. 95 Hlm
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akedemika Pressindo. Jakarta. 288 Hlm.
Henly, Y., Rina, D., dan Rachmat, H. 2019. Hubungan Bobot Isi dan Kemantapan Agregat Tanah dengan Biomassa Tanaman Jagung Manis dan Cabai Merah setelah diberikan Kombinasi Terak Baja dan Bokashi Sekam Padi pada Andisol, Lembang. Jurnal Agrikultura 30 (1): 1-7.
Junedi, H., Mahbub, I.A. dan Zurhalena. 2013. Pemanfaatan kompos kotoran sapi dan arasungsang untuk menurunkan kepadatan Ultisol. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains 15(1): 47-52.
Khoirul, Yunus. 2016. Pengaruh Olah Tanah dan Pemupukan Nitrogen Jangka Panjang terhadap Kemantapan Agregat pada Pertanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) di Lahan Politeknik Negeri Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 46 Hlm.
Komalasari, Fauziah, K. 2009. Pengaruh Kualitas Biji Jagung pada Berbagai Taraf Pemupukan Nitrogen terhadap Vigor Benih Jagung. Prosiding Seminar Nasional Scrcalia. Balai Penelitian Tanaman Serelia.
Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 146 Hlm.
Matangaran, J, RC Wibowo, dan U Suwarna. 2010. Pertumbuhan semai sengon dan mangium pada tanah padat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 15(3): 153-157.
McCalla, T. M. 1944. Water-drop method of determining stability of soil structure. Soil Science Journal 58(2): 117-121.
Musa, Y., Nasaruddin, dan M.A. Kuruseng. 2007. Evaluasi produktivitas melalui pengelolaan populasi tanaman, pengolahan tanah, dan dosis pemupukan. Jurnal Agrisistem 3(1): 21-33.
Nursyamsi, D dan Suprihatin. 2005. Sifat-sifat Kimia dan Mineralogi Tanah serta Kaitannya dengan Kebutuhan Pupuk untuk Padi (Oryza sativa), Jagung (Zea mays), dan Kedelai (Glycine max). Bul. Agron 33 (3): 40 – 47.
Prasetyo, B. H dan D. A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik Potensi, dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25(2): 39-47
Prasetyo, A., W. H. Utomo, dan E. Listyorini. 2014. Hubungan Sifat Fisik Tanah, Perakaran dan Hasil Ubi Kayu Tahun Kedua pada Alfisol Jatikerto akibat Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik (NPK). Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 1(1) : 27-38.
Rachman, L. M., Latifa N., dan Nurida N.L. 2015. Efek Sistem terhadap Bahan
Organik Tanah, Sifat Fisik Tanah, dan ProdukJagung pada Tanah Podsolik Merah Kuning di Kabupaten Lampun. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015.
Raharja, T. P. 2005. Pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap sifat fisik
alfisol dan hasil tanaman jagung dalam sistem tumpangsari. Skripsi.
Universitas Brawijaya. Malang. 67 Hlm
Sarief, E., S. 1989. Kesuburan Dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 51 Hlm.
Simanjuntak, D. 2005. Peranan Trichoderma, micoriza dan fosfat terhadap tanaman kedelai pada tanah sangat masam (humitropets). Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian 3(1): 36-42.
Sinukaban, N. Dan L.M. Rahman. 1983. Konservasi Departemen Ilmu-Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 44 hlm.
Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 412 hlm.
Solyati. A., dan Z. Kusuma. 2017. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Aplikasi Mulsa terhadap Sifat Fisik, Perakaran, dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.). Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 4 (2) : 553- 558.
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta. 219 Hlm.
Sutedjo, M. M. dan A. G. Kartasapoetra. 2010. Pengantar Ilmu Tanah: Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian. Rineka cipta. Jakarta. 98 hlm
Utomo, W. H. 2006. Pengantar Fisika Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. 345 Hlm.
Utomo, M., H. Buchari, dan I. S. Banuwa. 2012. Olah Tanah Konservasi: Teknologi Mitigasi Gas Rumah Kaca Pertanian Tanaman Pangan. Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 94 Hlm.
Utomo, M. 2014. Olah Tanah Konservasi untuk Budidaya Jagung Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional IX Budidaya Pertanian Olah Tanah Konservasi. Gorontalo.
Published
2020-11-29