Pengaruh Pemberian Polyacrylamide (PAM) terhadap Laju Erosi pada Bedengan yang Diukur dengan Metode Geodetik dan Beberapa Sifat Fisik Tanah di Tanah Ultisol

  • Zerlantio Athena Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Afandi Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Nur Afni Afrianti Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Irwan Sukri Banuwa Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Keywords: Agregat Tanah, Erosi, Metode Geodetik, Polyacrylamide

Abstract

Erosi dimengerti sebagai pengikisan lapisan tanah yang dapat berdampak pada penurunan fisik tanah, sehingga pada penelitian ini dilakukan pemberian Polyacrylamide (PAM) dengan tujuan menahan terjadinya erosi dan memperbaiki sifat fisik tanah.  Penelitian dilakukan dengan membuat bedengan tanah dan diberi PAM dengan dosis 0, 20 dan 40 kg ha-1.  Metode yang digunkan dalam perhitungan erosi adalah metode geodetik, dengan mengukur penurunan tinggi bedengan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PAM dapat menekan laju erosi tanah.  Bedengan pada perlakuan kontrol (tanpa PAM) mengalami erosi sebesar 210,75 ton ha-1, pada perlakuan PAM 20 kg ha-1 sebesar 175,95 ton ha-1 dan perlakuan PAM 40 kg ha-1 mengalami erosi sebesar 169,47 ton ha-1.  Pemberian PAM dengan dosis 40 kg ha-1 lebih mampu mengurangi laju erosi tanah, yaitu sebesar 19,59%, sedangkan pemberian degan dosis 20 kg ha-1 hanya mampu mengurangi erosi sebesar 16,51% jika dibandingkan tanah tanpa PAM.  Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian PAM berpengaruh nyata terhadap penurunan tinggi bedengan dan laju erosi tanah, dimana penurunan bedengan dan laju erosi dengan pemberian 20 maupun   40 kg ha-1 PAM secara nyata lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan kontrol (tanpa PAM).  Sifat fisik tanah dengan pemberian PAM seperti kemantapan agregat tanah, lebih tahan terhadap daya penghancur.

References

Afandi. 2017. Erosi Tanah Perhitungan dan Analisis. Anugrah Utama Raharja. Bandar Lampung. 83 hlm.
Afandi. 2019. Metode Analisis Fisika Tanah. Anugrah Utama Raharja. Bandar Lampung.
Arsyad, S. Konservasi Tanah dan Air Edisi Kedua. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Emerson, W.W. 1967. A Classification of Soil Aggregates Based on The Ir Coherence in Water. Australian Journal of Soil Research 5(1): 47-57.
Greenland, D.J., D. Rimmer, and D. Payne. 1975. Determination of the Structural Stability Class of English and Welsh Soi, Using a Water Coherence Test. Journal of Soil Science. vol. 26, no. 3, pp. 294-303.
Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo. Jakarta.
Kim, S. 2011. An Engineered Clay Soil System Using Functional Polymers. The Pensylvania State University. Dissertation. Pensylvania. 140 hlm. dalam Minanti, R. 2019. Pengaruh Aplikasi Polyacrylamide (PAM) Terhadap Kemantapan Agregat dan Kapasitas Menahan Air Tanah Andisol di Gisting Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandarlampung. 44 hlm.
Peck, A., D. Halterman, and Physical Measurement Team. 2014. Classification of Soil for Excavation. Occupational Safety and Healt Administration Salt Lake Technical Center. Salt Lake.
Prasetyo, B.H. and D. A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25 (2): 39-46.
Rachman, A.A., U. Abdurachman, Haryati, and S. Rukmana. Hasil Hijauan Legum, Panen Tanaman Pangan dan Pembentukan Teras dalam Sistem Pertanaman Lorong. 1990. Risalah Pembahasan Hasil Pertanian Lahan Kering dan Konservasi Tanah. Salatiga.
Sarief, E.S. 1998. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
Schoeneberger, P.J., D.A. Wysocki, E.C. Benham and Soil Survey Staff. 2012. Field Book for Describing and Sampling Soil, Version 3.0. Natural Resources Conservation Service, National Soil Survey Center, Lincoln, NE.
Subagyo, H.N., Suharta, and A. B. Siswanto. 2004. Tanah-tanah Pertanian di Indonesia. pp. 21−66.
Sunandar, A. and S. Y. Mulyani. 2017. Stabilisasi Tanah dengan Memanfaatkan Serutan Kayu dan Polyacrylamide Untuk Lereng Jalan Yang Mudah Tererosi. Jurnal Jalan Jembatan 34(2): 91-103.
USDA. 2008. Soil Quality Indicator, Bulk Density. United States Departement of Agriculture. Natural Resources Conservation Service.
Utomo, W.H. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. IKIP Malang. Malang.
Zachar, D. Soil Erosion. 1982. Elsevier Scientific Publishing Company. Amsterdam.
Zhang X.C. and W. P. Miller. 1996. Polyacrylamide Effect on Infiltration and Erosion in Furrows. Soil Science America Journal 60(3): 866-872.
Published
2020-11-29