Penentuan Harga Pokok Produksi dan Pendapatan Usahatani Kopi di Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus

  • Fembriarti Erry Prasmatiwi Universitas Lampung
  • Dyah Aring Hepiana Lestari Universitas Lampung
  • R. Hanung Ismono Universitas Lampung
  • Indah Nurmayasari Universitas Lampung
  • Rusdi Evizal Universitas Lampung
Keywords: biaya, kopi, pendapatan, produksi, usahatani

Abstract

Penentuan harga pokok produksi usahatani kopi diperlukan untuk menghindari kerugian bagi petani. Penentukan harga pokok produksi dapat membantu petani dalam mengambil keputusan untuk menjual atau melakukan tunda jual kopi jika harga jual berada di atas atau di bawah harga pokok produksi.  Penelitian ini bertujuan untuk menghitung harga pokok produksi dan pendapatan usahatani kopi di Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus. Penelitian menggunakan metode survei. Lokasi penelitian dilaksanakan di sentra produksi kopi Kecamatan Bulok yaitu Desa Napal dan Desa Pematang Nebak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2019. Sampel dalam penelitian berjumlah 30 orang petani kopi yang diambil secara acak sederhana. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Penentuan harga pokok produksi menggunakan metode variable costing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Harga Pokok Produksi usahatani kopi di Kecamatan Bulok  Rp 13.598/kg. Harga ini lebih rendah dibandingkan harga jual. Usahatani kopi menguntungkan dengan  R/C adalah 2,97 dan pendapatan petani adalah Rp11.407.951/hektar.

References

Aklimawati, L., Yusianto dan S. Mawardi. 2014. Karakteristik Mutu dan Agribisnis Kopi Robusta di Lereng Gunung Tambora, Sumbawa. Pelita Perkebunan 30(2): 159–180.
Audry, R. J dan E. Djuwendah. 2018. Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Java Preanger pada Kelompok Tani Margamulya Desa Margamulya Kecamatan Pengalengan Bandung. Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan 6(1): 31-38.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2017. Statistik Kopi Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung (2018). 2018. Provinsi Lampung dalam Angka.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia 2014-2016. Kementerian Pertanian.
Evizal, R., Sugiatno., F.E. Prasmatiwi and I. Nurmayasari. 2016. Shade Tree Species Diversity and Coffee Productivity in Sumberjaya, West Lampung, Indonesia”. Biodiversitas 17(1): 234-240.
Hartatri, D.F.S dan B. Rosari. 2011. Analisis Usahatani dan Rantai Pemasaran Kopi Arabika di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur. Pelita Perkebunan 27(1): 55-67.
Hutabarat, B. 2006. Analisis Saling Pengaruh Harga Kopi Indonesia dan Dunia. Jurnal Agronomi Ekonomi 24(1): 21-40.
Isyariansyah, M.D., D. Sumarjono dan K. Budiraharjo. 2018. Analisis Faktor-Faktor Produksi yang Mempengaruhi Produksi Kopi Robusta di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Agrisocionomics 2(1): 31-38.
Listyati, D., B. Sudjarmoko., A.M. Hasibuan dan E. Randriani. 2017. Analisis Usaha Tani dan Rantai Tata Niaga Kopi Robusta di Bengkulu. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar J.TIDP 4(3): 145-154.
Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta.
Nirwanto, R. 2011. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Kopi pada Tingkat Petani Kopi di Kecamatan Kembang Kabupaten Bondowoso. Skripsi. Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Prasmatiwi, F.E., Irham, A. Suryantini dan Jamhari. 2010. Analisis Keberlanjutan Usahatani Kopi di Kawasan Hutan Kabupaten Lampung Barat dengan pendekatan nilai ekonomi lingkungan”. Pelita Perkebunan 26: 57-69.
Sari, E.I., E. Sutiarso dan S. Hadi. 2018. Analisis Keuntungan dan Efisiensi Penggunaan Biaya Usahatani Kopi Rakyat Robusta Di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso. Jurnal Agribest 2(1): 61-69.
Soekartawi. 2018. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Prasmatiwi, F.E. 2011. Penerapan Konservasi dan Pengaruhnya terhadap Produktivitas Usaha Tani Kopi di Kabupaten Lampung Barat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Unila. 167-175.
Wahyuni, S.S., S.P. Utama dan G. Mulyasar. 2012. Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika Di Desa Bandung Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Agrisep 11(1): 43 – 50.
Published
2020-06-30