Peningkatan Produksi Bawang Merah Dan Beberapa Sifat Kimia Tanah Ultisol Akibat Aplikasi Vermikompos Dan Pupuk Pelengkap

  • Nisya Aryani Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandarlampung, 35145
  • Kus Hendarto Jurusan Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandarlampung, 35145
  • Didin Wiharso Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandarlampung, 35145
  • Ainin Niswati Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandarlampung, 35145
Keywords: Bawang merah tuk tuk, bobot umbi, diameter umbi, unsur hara

Abstract

Tanah Ultisol yang miskin hara menghendaki pupuk organik dan pupuk lengkap untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman bawang merah.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk vermikompos, pupuk pelengkap dan interaksinya terhadap pertumbuhan, produksi bawang merah dan  pH tanah, C-organik dan N-total pada tanah Ultisol yang ditanami bawang merah (A. ascalonicum L.).  Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama dosis vermikompos dan faktor kedua dosis pupuk pelengkap, seluruh perlakuan diulang sebanyak tiga kali.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemberian vermikompos 80 g media tanam (4%) lebih baik dibandingkan dengan 40 g per media tanam (2%) mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah serta terjadi peningkatan pH tanah, C-organik dan N-total pada tanah Ultisol. (2) Pemberian pupuk pelengkap dengan konsentrasi 0,5 g L-1 mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah serta terjadi peningkatan pH tanah dan N-total pada tanah Ultisol. (3) Terdapat interaksi antara pemberian vermikompos dan pupuk pelengkap. Pada pemberian vermikompos 80 g per media tanam dan pupuk pelengkap dengan konsentrasi 0,5 g L-1 menghasilkan produksi tertinggi sebesar 112,97 g setara dengan 45 t ha-1.  Jika konsentrasi pupuk pelengkap ditingkatkan, maka produksi menurun.  Pada pemberian vermikompos 40 g per media tanam dengan konsentrasi pupuk pelengkap semakin tinggi sampai dengan 1,5 g L-1 semua variabel pengamatanakan meningkat.

References

[1] Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, Dan Bawang Merah. Berita Resmi Statistik. 11 (18) 1-7.
[2] Direktorat Jendral Hortikultura. 2013. Produksi Bawang Merah. www. Litbang.deptan.go.id. diakses pada tanggal 20 Maret 2015 pukul 21.00
[3] West, L.T., F. H. Beinroth, M. E. Sumner, and B.T. Kang. 1997. Ultisols: Characteristics and Impacts on Society. Advances in Agronomy 63: 179-236.
[4] Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah Ultisol. Edisi Baru. Akademika Pressindo. Jakarta. 250 hlm.
[5] Maji, D., P. Misra, S. Singh and A. Kalra. 2017. Humic acid rich vermicompost promotes plant growth by improving microbial community structure of soil as well as root nodulation and mycorrhizal colonization in the roots of Pisum sativum. Applied Soil Ecology 110: 97-108.
[6] Chaulagain, A., P. Dhurva, Gauchan, and J. Lamichhane. 2017. Vermicompost and its Role in Plant Growth Promotion. International Journal of Research 4(8): 849-864.
[7] Mashur. 2001. Vermikompos (Kompos Cacing Tanah). Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) Mataram. Mataram.
[8] Yuka, M.F., A. Niswati, dan K. Hendarto. 2017. Pengaruh Dosis Vermikompos terhadap Pertumbuhan Produksi dan Serapan N & P Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) pada media asal Dua Kedalaman Tanah Ultisol. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 17 (2): 117-123.
[9] PT. Centranusa Insan Cemerlang, 2001. Pupuk Pelengkap Cair. Plant Catalyst 2006. Jakarta.
[10] Atiyeh, R.M.,S.Subler, C.A. Edwards, G. Bachman, J.D. Metzger, and W. Shuster. 2000. Effect of vermicompost and compost on plant grown in horticultural container media and soil. Pedobiologia, 44: 579-590.
[11] Mamta, K.A Wani and R.J. Rao, 2012. Effect of Vermicomposton Growth of Brinjal plant (Solanum melongena) under Field Conditions. Journal on New Biological Reports 1: 25-28.
[12] Manivannan, S., M. Balamurugan, K. Parthasarathi, G. Gunasekaran, and L.S. Ranganathan. 2009. Effect of vermicompost on soil fertility and crop productivity—beans (Phaseolus vulgaris). Journal of Environmental Biology 30(2): 275-81
[13] Romaniuk, R., L. Giuffre, dan R. Romero. 2011. A Soil Quality Index to Evaluate the Vermicompost Amendments Effect on Soil Properites. Journal of Agricultural Scisences 2: 502-510.
[14] Fahrudin, F., 2009. Budidaya Caisim (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
[15] Nurmawati, S. dan A. Suhardianto. 2000. Studi Perbandingan Penggunaan Pupuk Kotoran Sapi dengan Pupuk Kascing Terhadap Produksi Tanaman Selada. Universitas Terbuka. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/ Biologi.
[16] Sinha, R. K., S. Agarwal, R. Asadi and E. Carretero. 2002. Vermiculture and Waste Management: Study of Action of Earthworms Elsinia foetida, Eudrilus eudinae and perionyx excavatus on Biodegradation of some Community Wastes in India and Australia. The Environmentalist. 22 (3): 90-94
[17] Khairuman dan K. Amri. 2010. Mengeruk Untung dari Beternak Cacing. Agromedia Pustaka. Jakarta.
[18] Pant, A., T. J. K. Radovich, N.V. Hue and N. Q. Arancon. 2011. Effect of Vemicompost Tea (Aqueous Extract) on Pak Choi Yield, Quality, and on Soil Biological Properties. Compost Science and Utilization 19(4): 279-292.
[19] Balai Penelitian Tanah. 2005. Kriteria Pengukuran Harkat Sifat Kimia Tanah. www. Kendalkab.go.id. diakses pada tanggal 2 Desember 2015 pukul 05.12
[20] Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 219 Hlm.
[21] Suwandi. 2009. Menakar Kebutuhan Hara Tanaman dalam Pengembangan Inovasi Budidaya Sayuran Berkelanjutan. Pengembangan Inovasi Pertanian 2(2): 131-147.
[22] Haryanto, E., T. Suhartini, dan Rahayu. 2006. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta, hlm 41-49.
[23] Mahanani, C.R.L. 2003. Pengaruh media tanam dan pupuk NPK terhadap produksi tanaman pak-choi (Brassica chinensis) varietas green pak-choi. (Skripsi) Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya. Institut Pertanian Bogor, 56 Hlm.
[24] Wibowo, S. 2007. Budidaya bawang: Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Penebar Swadaya Jakarta. 212 Hlm.
[25] Putri, M. R Sipayung, dan M.Sinuraya. 2012. Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Dengan Pemberian Vermikompos Dan Urine Domba. Agroekoteknologi 1(1): 124-138.
Published
2019-07-25